Anak
merupakan mutiara yang telah dianugerahkan oleh Allah swt. Dengan anugerah
tersebut sebagai orang tua kita mengharapkan nantinya anak akan menjadi anak
yang sholeh atau sholehah, berbakti kepada kedua orang tuanya, cerdas dalam
bidang akademik maupun non akademik dan lain sebagainya. Allah swt menciptkan manusia dengan sebaik –
baiknya memiliki kecerdasaan dan bakat yang telah dianugerahkan dari sejak lahir. Setiap anak terlahir unik dan memiliki
bakat yang berbeda – beda. Bakat dan potensi tersebut jika telah diketahui
sejak dini akan menjadi keahlian anak tersebut ketika ia telah dewasa kelak.
Add caption |
Menurut
praktisi minat dan bakat anak Fernando Iskandar bakat anak dapat diketahui atau
diasah dengan Multiple Intellegences atau “Kecerdasan Majemuk”. Kecerdasan
majemuk ini telah dikembangkan pada tahun 1993 oleh Dr. Howard Gardner, seorang professor di bidang kependidikan di
Harvard Universty, Amerika Serikat, berdasarkan pandangannya bahwa terdapat
delapan kecerdasan yang dapat dikembangkan sebagai kecerdasan pada anak yaitu:
1. Word Smart (Kecerdasan Linguistik)
Kecerdasan ini adalah kemampuan
dalam mengolah kata atau menggunakan kata secara efektif, baik secara lisan
maupun tertulis. Anak yang memiliki kecerdasan ini dapat beragumentasi,
meyakinkan orang lain, menghibur ataupun mengajar dengan efektif lewat kata –
kata yang diucapkannya. Pandai berbicara, gemar bercerita, dengan tekun
mendengarkan cerita atau membaca merupakan tanda – tanda anak yang memiliki
kecerdasan linguistic yang menonjol. Kecerdasan ini menuntut kemampuan anak
untuk menyimpan berbagai informasi yang berarti berkaitan dengan proses
berfikirnya. Anak yang memiliki kecerdasan ini memiliki potensi profesi ketika
ia dewasa nanti yaitu jurnalis, pembawa berita dan lain sebagainya.
2
Logic Smart (Kecerdasan Logika-Matematika)
Kecerdasan Logika Matematika
adalah kemampuan dalam hal angka dan logika. Kecerdasan ini melibatkan
keterampilan mengolah kata, angka dan atau kemahiran menggunakan logika atau
akal sehat. Ini merupakan kecerdasan para ilmuan , angkutan, pemogram komputer
dan sebagainya. Anak yang memiliki kecerdasan ini pada dasarnya melibatkan
kemampuan–kemampuan menganalisis masalah secara logis, menemukan atau
menciptakan rumus-rumusnya, dan menyelediki secara ilmiah.
3. Body Smart (Kecerdasan Fisik)
Kecerdasan fisik adalah suatu
kecerdasan dimana saat digunakan akan mampu melakukan gerakan-gerakan yang
bagus, berlari, membangun sesuatu, karya senidan hasta karya. Anak-anak dengan
kecerdasan bodily-Kinesthtetic di atas rata-rata senang bergerak dan menyentuh.
Anak yang memiliki kecerdasan ini mereka memiliki kontrol pada gerakan,
keseimbangan, ketangkasan dan keanggunan dalam bergerak. Mereka mengeksplorasi
dunia dengan otot-otonya. Anak yang memiliki kecerdasan ini ketika dewasa kelak
akan menjadi atlet olah raga atau profesi apa saja yang membutuhkan fisik yang
prima dan sebagainya.
4.
Picture
Smart (Kecerdasan Visual – Spasial)
Kecerdasan Visual-Spasial adalah kecerdasan yang
berkaitan dengan kemampuan anak dalam memvisualisasikan gambar di dalam
pemikiran seseorang , atau pun kemampuan anak berfikir dalam bentuk visual
untuk memecahkan suatu masalah atau menemukan jawaban. Visual-Spasial dianggap
sebagai salah satu faktor kecerdasan yang penting karena akan memberikan
kebebasan kepada anak untuk mengekspresikan dirinya. Melalui visualisasinya ia
dapat menilai dan menggambarkan sebuah benda atau mungkin membantu seseorang
yang kehilangan sehingga orang tersebut dapat dengan mudah menemukan letak
benda-bendanya yang hilang. Anak-anak dengan kecerdasan ini memiliki kemapuan
visual yang tinggi cenderung berfikir secara visual. Mereka kaya dengan
khayalan internal sehingga cenderung imajinatif dan kreatif. Anak yang memiliki
kecerdasan ini ketika dewasa kelak akan menjadi pelukis, detektif dan lain
sebagainya.
5.
Self Smart (Kecerdasan Intrapersonal)
Kecerdasan intarpersonal adalah
kemampuan diri kita untuk berfikir secara reflektif, yaitu mengacu pada
kesadaran reflektif mengenai perasaan dan proses pemikiran diri sendiri. Adapun
kegiatan mencangkup kecerdasan ini adalah berpikir, merancang tujuan, membuat
jurnal, menilai diri, instropeksi, dan sebgainya. Anak yang memiliki kecerdasan
ini dapat menjadi psikolog yang handal di bidangnya.
6.
People Smart (Kecerdasan
Interpersonal)
Kecerdasan Interpersonal adalah
kemampuan berfikir lewat komunikasi dengan orang lain. Adapun kegiatan yang
mencangkup kecerdasan ini yaitu memimpin, mengorganisasi, berinteraksi,
berbagi, permainan kelompok, kerja sama dan sebagainya. Kecerdasan ini haruslah
dikembangkan pada diri anak sejak usia dini, karena kecerdasan ini menyangkut
cara anak menghadapi dunia luar dan orang lain selain keluarga. Seandainya
kecerdasan ini tidak dapat diasah anak akan menajdi pribadi yang pemalu,
minder, dan tidak mau bermain dengan teman-temannya. Anak yang memiliki
kecerdasan ini dewasa kelak akan menjadi pemimpin di suatu organisasi, baik
organisasi kecil maupun besar.
7.
Music Smart (Kecerdasan Musikal)
Kecerdasan musikal yaitu kecerdasan
mengenai bentuk-bentuk musikal dengan cara mempersepsi, membedakan, mengubah,
mengapresiasikan kecerdasan ini meliputi kepekaan pada irama, pola tangga nada
pada melodi dan warna nada atau suara suatu lagu.Orang dapat memilik pemahaman
musik Figural (atas-bawah) atau disebut global intuiti, pemahaman formal
(bawah-atas) atau disebut “analitis-teknis”, dan bisa keduanya. Anak yang
mempunyai kelebihan pada kecerdasan ini dewasa kelak akan mejadi composer,
pencipta lagu, Penyanyi dan lain sebagainya
8.
Nature Smart (Kecerdasan Naturalis)
Kecerdasan naturalis adalah
keahlian mengenal dan mengeksplorasikan spesies (Flora dan Fauna) di lingkungan
Sekitar, mengenal eksistensi spesies memetakan hubungan antara beberapa spesies
dan fenomena alam lainya. Bagi mereka yang dibesarkan di perkotaan termasuk di
dalamnya kemampuan membedakan benda tak hidup seperti mobil, sepatu, sepatu
karet dan sebgainya. Juga kemampuan merasakan bentuk-bentuk serta menghubungkan
elemen-elemen yang ada di alam.
Itulah
delapan kecerdasan yang termasuk di dalam kecerdasan majemuk yang dikemukakan
oleh Howard Gardner, dalam kenyataan nya anak hanya memiliki dua sampai tiga
kecerdasan yang dominan dari kedepalan kecerdasan majemuk tersebut. Sebagai
orang tua kita harus mengetahui kecerdasan yang dimiliki oleh anak, ketika
sudah terindentifikasi kecerdasan yang paling dominan pada anak maka kita
sebagi orang tua dapat memberikannya fasilitas berupa les atau apapun yang
dapat mengoptimalkan kecerdasan tersebut agar kecerdasan anak tersebut dapat
berkembang. Ketika anak sudah mengetahui bakat dan keterampilannya prestasi
belajar nya akan meningkat karena mereka senang melakukan apa yang mereka sukai
dan kelak ketika mereka telah dewasa kecerdasan ini sebagai keahlian untuk
dirinya.
Menurut anda, adakah cara
lain yang dapat mengindentifikasi kecerdasan anak selain menggunakan
“kecerdasan majemuk” Howard Gardner?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar