Jumat, 19 Juni 2015

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI



MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI


A. Pengertian
Seiring dan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Para ilmuan tidak ketinggalan selalu mencari dan menggali model-model pembelajaran yang relevan dengan tuntutan kurikulum dan tuntutan zaman. Dari sekian banyak model pembelajaran maksudnya supaya pembelajaran efektif dan efesien serta bermakna bagi siswa baik untuk masa sekarang maupun untuk masa mendatang.
Setiap model pembelajaran mempunyai karakter atau strategi yang berbeda-beda. Khususnya model pembelajaran inkuiri lebih cenderung pada mencari, menggali untuk menemukan sendiri, dan karakternya cenderung student centre artinya pembelajaran lebih dititikberatkan pada keaktifan siswa, sedangkan pembelajaran yang cenderung dengan pada pola tradisional lebih menekankan pada teacher centre artinya pembelajaran berpusat pada guru, kedududkan siswa hanya duduk, dengar, catat, dan hapal (DDCH).
1. Pengertian Inkuiri
a.   Inkuiri berasal dari bahasa inggris Inquiry yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari jawaban terhadap jawaban ilmiah yang diajukan. Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat kegiatan pendidikan terhadap objek pertanyaan. Dengan asumsi lain inkuiri bertitik tolak dari suatu keyakinan dalam rangka mengembangkan siswa secara independen, model tersebut membutuhkan partisipasi aktif dalam penyelidikan secara ilmiah.
      Latihan model individu dimulai dengan memberikan kepada siswa suatu peristiwa yang menimbulkan “teka-teki”. Hal ini akan menimbulkan motivasi siswa untuk mencari, menggali bahkan untuk membuktikannya sehingga siswa dalam memperoleh informasi baik data, maupun fakta kea rah yang meyakinkan. Dengan melakukan observasi dan eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan maslah yang telah dirumuskan dengan menggunakan kemampuan berfikir kritis dan logis dari Schmiat (dalam Satan Ambri 2010:85).
b.   Inkuiri merupakan suatu kegiatan siswa mencari suatu sampai tingkat “yakin” (Believe). Tingkat ini dicapai melalui dukungan fakta analisis interpretasi serta pembuktiannya. Bahkan lebih dari itu dalam inkuiri akan dicari tingkat pencarian alternatiif pemecahan masalah tersebut oleh Thorstone (dalam Satan Ambri 2010:102).
c.   Inkuiri berarti peryataan atau pemeriksaan atau penyelidikan, Suchman, Hilda, Kandi, dan Margaretha ,  (dalam Satan A 2010:102). Mengembangkan model pembelajaran dengan pendekatan inkuiri, model pembelajaran ini melatih siswa dalam proses untuk menginvestasi dan menjelaskan suatu penomena yang tidak biasa. Model Pembelajaran ini mengajak siswa untuk melakukan hal yang serupa seperti para ilmuan dalam usaha mereka mengorganisir pengetahuan dan membuat prisnip-prinsip.
d.   Inkuiri sebagai suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analisis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. W. Gellu (dalam Trianto, 2007:109)
e.   Inkuiri adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa (student centre) di mana kelompok-kelompok siswa kedalam suatu persoalan atau mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di dalam suatu prosedur dan struktur kelompok yang digariskan secara jelas, Qemar Hamalik (dalam Suryati dkk, 2008:22)
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa inkuiri merupakan suatu proses yang ditempuh oleh siswa, mulai dari penyajian masalah yang menimbulkan teka-teki. Sehingga siswa terdorong untuk menyelidiki atau mengobservasi dalam mengadakan eksperimen mulai dari konsep ke data sampai fakta, dilakukan secara ilmiah atau logis, kritis dan sistematis. Sampai siswa menemukan sendiri secara meyakinkan .
2. Tujuan Model Pembelajaran Inkuiri
Tujuan model pembelajaran ini, berbeda dengan model-model pembelajaran yang lainnya. Adapun tujuan pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut:
a.   Siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan intelektual.
b.   Siswa diberikan kesempatan untuk memecahkan masalah-masalah yang mengandung unsur teka-teki contoh nya benarkah sebuah benang ukuran 4 cm dibentuk beberapa bidang datar akan menghasilkan luas yang sama, jawabannya ya atau tidak , tetapi semua harus diuji kebenarannya.
c.   Memberi kesempatan untuk melakukan atau mengadakan eksperimen untuk meyakinkan sebuah masalah yang mengandung unsur teka-teki.
d.   Memberi kesempatan untuk membuktikan masalahdimulai dari sebuah teori, data, fakta dianalisis melalui pemikiran yang logis atau secara ilmiah.
e.   Memberi kesempatan untuk menyimpulkan hasil eksperimen dengan menentukan teori baru secara meyakinkan, sehingga pembelajaran itu bermakna.




B. Ciri-ciri Model pembelajaran Inkuiri
Proses pembelajaran dengan model inkuiri menurut Kuslan dan Stone (dalam Satan dkk, 2010:104), ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.  Menggunakan keterampilan proses.
b.  Jawaban yang dicari siswa tidak diketahui terlebih dahulu.
c.  Siswa berhasrat untuk menemukan pemecahan masalah.
d.  Suatu masalah temukan dengan pemecahan masalah siswa sendiri
e.  Hipotesis dirumuskan oleh siswa untuk melakukan percoban atau eksperimen.
d. Para siswa mengusulkan penghapalan data untuk mengadakan pengamatan, dengan membaca atau mengumpulkan permasalahan
g.  Siswa mengolah data sehingga mereka pada simpulan.
Berdasarkan ciri-ciri model pembelajaran di atas, guru telah memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih berpikir. Pada model ini siswa mengalami keterlibatan baik berupa fisik, emosional, atau mental. Untuk melakukan percobaan atau eksperimen. Ciri model pembelajaran ini, tujuannya membentuk sikap ilmiah di damping penguasaan konsep, prinsip. Hukum atau kaidah-kaidah, dalil maupun teori.
Selanjutnya Sofan Amri dkk (2010:105) pendidikan inkuiri didukung empat karakteristik utama siswa, yaitu:
a.  Secara intuisif siswa selalu ingin tahu
b.  Di dalam percakapan siswa selalu ingin bicara dan mengkomunikasikan idenya.
c.  Dalam membenagun (konstruksi) siswa selalu ingin membuat sesuatu.
d.  Siswa selalu mengapresiasikan seni.
Dari sudut pandang siswa model pembelajaran ini merupakan akhir dari paradigma kelas belajar melalui mendengarkan anggota (member) mereka kesempatan mencapai tujuan nyata dan otentik. Bagi guru, pendidikan berbasis inkuiri merupakan akhir dari paradigma. Berbicara untuk mengajar dan mengubah peranan mereka sebagai kolega dan mentor bagi siswanya.




C. Model Mengajar dengan Menggunakan Inkuiri
Salah satu usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia adalah dengan meningkatkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan No. 22, 23, dan 24 tahun 2005. Ada beberapa pendapat tentang model pembelajaran. Pertama, model pembelajaran merupakan suatu rencana pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran dan memberikan petunjuk kepada guru atau pengajar di kelas dalam seting pembelajaran lainnya. Yang kedua, model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di kelas.
Model pembelajaran dengan menggunakan Inkuiri menurut M. D. Dahlan dkk (1984:38) adalah sebagai berikut:
1. Tahap-tahap Model
No
Tahapan Model
Uraian Tahapan Model
1
Penyajian Masalah
a.     Menjelaskan prosedur inkuiri
b.     Mengemukakan masalah
2
Pengeumpulan dan Verifikasi data
a.     Membuktikan objek dan kondisi
b. Menyelidiki peristiwa situas  masalah

3
Merumusan Penjelasan
a.     Memisahkan variable yang relevan
b. Mengadakan hipotesis dan mentes  hubungan sebab akibat
4
Merumusakan penjelasan
 Menyusun kaidah atau
 penjelasan
5
Mengadakan analisis tentang proses inkuiri
Menganalisis strategi dan  mengembangkan inkuiri secara efektif

2. Sistem Sosial
Model latihan inkuiri memiliki struktur yang tinggi dengan adanya kontrol guru dalam interaksi dan menentukan prosedur inkuiri. Lingkungan intelektual terbuka untuk semua gagasan yang relevan. Guru dan siswa berpartisipasi bersama dalam penyajian gagasan tersebut dalam latihan inkuiri, siswa dapat menggunakan sumber materi, diskusi antarsiswa mengandalkan eksperimen.


3. Prinsip Reaksi
Reaksi dari model pembelajaran inkuiri terdapat dalam tahap dua dan tiga, yaitu: Pengumpulan data perifikasi data serta mengadakan eksperimen. Siswa akan mengalami problema tentang masalah yang dihadapi. Tugas guru membantu dan mengarahkan siswa terhadap proses penyelidikan, sampai siswa menemukan konsep baru dengan meyakinkan.
4. Sistem Penunjang
Sistem Penunjang yang optimal ialah seperangkat materi yang bertentangan dan sumber-sumber materi yang berhubungan dengan problem yang dihadapi siswa.

D. Implementasi Pembelajaran Inkuiri
Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dihubungkan dalam kurikulum berbasis kompetensi, merupakan standar minimal pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dicapai dan mampu dilakukan oleh siswa pada setiap tingkatan dalam satu mata pelajaran, yang dapat diterapkan dalam kehidupan (Depdiknas, 2003)
Inkuiri merupakan suatu model pembelajaran yang dapat membangun paradigma pembelajaran kontruktivisme yang menekankan pada kearifan belajar siswa dalam menggunakan keterampilan proses yang pada intinya siswa melakukan: a. merumuskan pertanyaan dan mengarah pada kegiatan investigasi, b. menyusun hipotesis, c. melakukan percobaan, d. mengumpulkan data dan mengolah data, e. mengevaluasi dan mengkomunikasikan hasil temuannya.
Kegiatan inkuiri sangat penting karena dapat mengoptimalkan keterlibatan pengalaman secara langsung dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini inkuiri perlu dirancang dengan matang agar proses ini bermakna dalam kehidupan siswa baik sekarang maupun masa yang akan datang
Penerapan inkuiri sangat berkaitan dengan teori belajar konstruktivisme yang dikembangkan atas dasar psikologi perkembangan kognitif dari Jean Piaget, Leuvygotsky dan Slovin . Ketiga ahli tersebut mengatakan perubahan kognitif seseorang hanya akan terjadi jika konsep awalnya mengalami proses ketidak seimbangan dengan adanya informasi baru.
Titik berat teori konstruktivisme terletak pada gagasan bahwa siswa harus dapat membangun pengetahuannya sendiri. Dengan belajar melalui model inkuiri siswa akan terlibat dalam proses mereorganisasi struktur pengetahuan nya dimulai penggabungan pemahaman konsep-konsep yang sudah dimiliki sebelumnya dengan ide-ide yang baru didapatkan, Collins (dalam Trianto, 2007:13).
Aplikasinya proses inkuiri dikembangkan untuk ilmu sains, prosedurnya dapat digunakan untuk semua mata pelajaran. Setiap topik dapat diformulasikan sebagai situasi yang mengandung unsur “teka-teki” yang merupakan bahan latihan inkuiri, menyusun suatu situasi yang mengandung unsure teka-teki adalah tugas yang cukup sulit karena dituntut keterampilan guru dalam merancang sebuah problema dari mata pelajaran untuk dituangkan ke dalam proses inkuiri.

1. Contoh : Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri
Mata Pelajaran                                    : Matematika
Pokok Bahasan                                  : Geometri Bidang Datar
Sub Pokok Bahasan/Topik                 : Mencaritual
Kelas/Semester                                  : III/Ganjil
Standar Kompetensi dan                    : Dibuat Silabus
Kompetensi Dasar
No
Tahap-Tahap
Inkuiri
Indikator Inkuiri
Keterangan
1
Penyajian masalah. Mengajukan pertanyaan dengan unsur teka-teki
1.     Benarkah sebuah benang ukuran 40 cm dibentuk beberapa bidang akan menghasilkan luas yang sama
Ya
Tidak
2
Pengumpulan data Verifikasi data
a.    Siswa membawa benang beraneka ragam yang ukurannya 40 cm
b.     Penggaris
Membawa alat-alat yan diperlukan untuk kepentingan inkuiri
3
Mengadakan eksperimen
Membedakan variable
Mengetes Hipotesis
a.     Kelompok satu melakukan percobaan membuktikan benang ukuran 40 cm dibuat persegi
b.    Kelompok lain membuktikan benang ukuran 40 cm dibuat segi tiga
c.     kelompok tiga membuktikan lingkaran
Membuktikan
4
Merumuskan pelajaran
Menggunakan rumus-rumus geometri
a.     Siswa atau kelompok melakukan pengukuran
b.     Siswa atau kelompok melakukan pengukuran dengan menggunkana rumus Geometri
Dipraktikan
5
Menganalisis prosedur inkuiri
Membuat simpulan
a.     Kelompok membandingkan masing-masing ukuran
b.     Membandingkan masing-masing ukuran
Dipraktikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar